Gandrung Sewu Banyuwangi

Festival Gandrung Sewu Banyuwangi Bidik Rekor MURI.

Tari Kuntulan Banyuwangi

Tarian Banyuwangi dengan bernapaskan islami/Religi.

Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Pantai ini masih dalam bagian Pantai Selatan dan dalam satu rangkai dengan pantai-pantai lainnya, yaitu Pantai Pancer, Pantai Teluk Ijo, dan Pantai Sukamade.

Pantai Boom Banyuwangi

The Sunrise of Java merupakan julukan bagi Kabupaten Banyuwangi.

Pantai Sukamade Taman Nasional Meru Betiri Banyuwangi

Pantai Sukamade di Banyuwangi ini dikenal sebagai tempat penangkaran penyu, menawarkan pengalaman unik dan keindahan alam yang memukau.

Pantai Pulau Merah Banyuwangi

 

 Pantai Berpasir Merah yang Unik


Salah satu keunikan utama Pantai Pulau Merah adalah warna pasirnya yang sedikit kemerahan. Warna ini berasal dari kandungan mineral yang terbawa oleh air laut dan terkikis dari bukit kecil di sekitar pantai. Saat matahari terbenam, warna merahnya semakin terlihat jelas, menciptakan pemandangan yang eksotis.

Selain itu, ada sebuah bukit kecil yang bisa dikunjungi saat air surut. Bukit ini sering dijadikan spot foto karena keunikannya yang tidak bisa ditemukan di pantai lain. Jadi, kalau kamu ingin melihat langsung apa saja yang terdapat dipantai pulau merah, jangan lupa eksplorasi area ini!

Sunset Pulau Merah



Salah satu alasan banyak wisatawan datang ke sini adalah untuk menikmati sunset Pulau Merah yang luar biasa indah. Saat matahari mulai tenggelam, langit berubah warna menjadi oranye keemasan dengan refleksi cahaya yang memantul di pasir merah dan laut biru.

Waktu terbaik untuk menikmati sunset di sini adalah sekitar pukul 17.00 – 18.00 WIB. Jangan lupa bawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen epik ini. Dijamin, hasil fotonya bakal bikin feed Instagram kamu makin aesthetic!

Kulineran Ikan Bakar di Pinggir Pantai


Belum lengkap rasanya ke Pantai Pulau Merah tanpa mencicipi kuliner khasnya. Di sepanjang pantai, ada banyak warung makan yang menyajikan ikan bakar segar dengan bumbu khas Banyuwangi yang kaya rempah.

Selain ikan bakar, ada juga menu seafood lainnya seperti cumi, udang, dan kepiting. Harganya cukup terjangkau, jadi cocok buat kantong anak muda yang ingin menikmati hidangan lezat sambil melihat sunset.

Apa Keunikan Pantai Pulau Merah?

Buat kamu yang masih bertanya-tanya apa keunikan Pantai Pulau Merah, berikut beberapa daya tarik utamanya:
✅ Pasir merah yang unik dan eksotis
✅ Sunset yang super indah dan Instagrammable
✅ Spot surfing kelas dunia dengan ombak menantang
✅ Pura Tawang Alun sebagai wisata religi dan budaya
✅ Kuliner seafood segar dengan harga terjangkau

Jadi, kalau kamu cari destinasi liburan yang lebih dari sekadar pantai, Pulau Merah adalah pilihan yang tepat. Ajak teman-temanmu dan rasakan sendiri pengalaman serunya!  Ini Hal Menarik yang Hanya Ada di Pulau Merah!

Asal Usul Nama Banyuwangi


Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur. Luasnya sekitar 5.782,50 km2. Banyuwangi berada di ujung timur Pulau Jawa.

Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Bagian timur berbatasan dengan Selat Bali. Bagian selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso.
Daratan Kabupaten Banyuwangi terdiri atas dataran tinggi dan dataran rendah. Wilayah dataran tinggi berupa pegunungan dan menjadi daerah penghasil produk perkebunan.
Sementara wilayah dataran rendah menyimpan berbagai potensi produk pertanian serta biota laut. Yuk, ketahui asal-usul dan sejarah Kabupaten Banyuwangi!

Asal-usul Nama Banyuwangi
Mengutip dari laman resmi Kabupaten Banyuwangi, wilayah ini dulu dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sulahkromo. Dalam menjalankan pemerintahannya, Prabu Sulahkromo dibantu oleh seorang patih yang gagah, berani, dan bijaksana bernama Patih Sidopekso.

Patih Sidopekso memiliki seorang istri yang cantik dan baik hati. Namanya adalah Sri Tanjung. Rupanya, Prabu Sulahkromo jatuh hati kepada Sri Tanjung. Prabu Sulahkromo pun berusaha menaklukkan hati Sri Tanjung dengan berbagai cara.

Suatu hari, Prabu Sulahkromo memerintah Patih Sidopekso untuk menjalankan sebuah tugas. Patih Sidopekso berangkat untuk menjalankan perintah Prabu Sulahkromo tanpa ada rasa curiga.

Sepeninggal Patih Sidopekso, Prabu Sulahkromo melancarkan aksinya untuk merayu Sri Tanjung. Namun, Sri Tanjung tetap teguh pada pendiriannya sebagai istri yang selalu berbakti kepada suami. Prabu Sulahkromo merasa marah karena cintanya ditolak oleh Sri Tanjung.

Ketika Patih Sidopekso kembali, Prabu Sulahkromo bercerita jika Sri Tanjung telah mendatangi dan merayunya tanpa sepengetahuan Patih Sidopekso. Tanpa berpikir panjang, Patih Sidopekso langsung menemui Sri Tanjung dengan penuh amarah dan tuduhan yang tidak beralasan.

Namun pengakuan Sri Tanjung yang lugu dan jujur ​​tidak membuat hati Patih Sidopekso luluh. Patih Sidopekso justru semakin marah dan mengancam akan membunuh istrinya.

Patih Sidopekso menyeret Sri Tanjung ke tepi sungai yang keruh dan kumuh. Sebelum dibunuh oleh suaminya, Sri Tanjung punya permintaan terakhir.

Sri Tanjung meminta agar jasadnya diceburkan ke dalam sungai keruh tersebut. Jika darahnya membuat air sungai berbau busuk, maka Sri Tanjung telah berbuat kesalahan. Tetapi jika air sungai berbau harum, maka Sri Tanjung tidak bersalah.

Patih Sidopekso lalu menikam dada Sri Tanjung dengan keris. Sri Tanjung pun mengembuskan napas terakhir seketika. Patih Sidopekso segera menceburkan jenazah Sri Tanjung ke sungai. Lama-kelamaan, sungai keruh menjadi jernih dan berbau wangi.

Patih Sidopekso terhuyung dan jatuh. Tanpa sadar, ia mengucapkan kata banyu dan wangi yang berarti udara wangi. Dengan begitu, nama Banyuwangi tercipta sebagai bukti cinta seorang istri pada suaminya.

Sejarah Kabupaten banyuwangi
Kabupaten banyuwangi tidak dapat lepas dari keberadaan Kerajaan Blambangan. Sejak masa pemerintahan Pangeran Tawang Alun (1655-1691) sampai Kerajaan Blambangan berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum tertarik untuk memasuki dan mengelola wilayah Blambangan.
Pada tahun 1743, Raja Mataram Pakubuwana II menyerahkan wilayah Blambangan kepada VOC. Namun, VOC masih menganggap wilayah Blambangan sebagai barang simpanan yang akan dikelola jika diperlukan.

Kemudian, pada tahun 1767 Inggris menjalin hubungan dagang dengan rakyat Blambangan dan mendirikan kantor dagang di bandar kecil Banyuwangi (Tirtaganda dan Tirtaarum). Mengetahui hal itu, VOC langsung bergerak untuk merebut dan mengamankan seluruh wilayah Blambangan.

Setelah berhasil merebut kembali wilayah Blambangan, VOC menunjuk Wilis yang merupakan saudara tiri dan mantan patih Pangeran Danuningrat, untuk memimpin wilayah Blambangan.

Namun, Wilis memanfaatkan posisinya sebagai penguasa untuk menghimpun kekuatan yang digunakan untuk menyerang VOC. Pemberontakan Wilis pun berlangsung selama setahun pada tahun 1768.

Sepeninggal Wilis, VOC semakin berlaku sewenang-wenang-wenang kepada rakyat Blambangan. Bahan pangan dirampas, petani dipaksa menyerahkan hasil panen kepada Belanda, hingga kaum muda yang dipaksa bekerja tanpa upah.

Rakyat Blambangan kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan pergi ke daerah bernama Bayu yang terletak di lereng Gunung Raung (sekarang Kecamatan Songgon, Banyuwangi). Di sana, rakyat Blambangan bertemu dengan salah satu pengikut Wilis yang bernama Jagapati.

Di bawah kepemimpinan Jagapati, rakyat Blambangan sepakat untuk melakukan perang puputan atau perang habis-habisan. Rakyat Blambangan maju ke medan tempur dengan membawa golok, keris, pedang, tombak, dan senjata api yang merupakan hasil rampasan dari tentara VOC.

Perang yang dikenal dengan nama Puputan Bayu itu berlangsung sejak awal Agustus 1771. Puncak peperangan terjadi pada tanggal 18 Desember 1771. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai hari lahir Kabupaten Banyuwangi.

VOC mengerahkan 10 ribu personel dilengkapi senjata yang canggih pada masa itu. Namun, serangan rakyat Blambangan yang tiba-tiba membuat pasukan VOC terdesak. VOC kemudian mundur dan lari meninggalkan semua perlengkapan perang.

Perkembangan Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi semakin gencar melakukan pembenahan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, pariwisata, pertanian, UMKM, dan infrastruktur. Pembangunan di bidang infrastruktur dibuktikan dengan keberadaan Bandara Banyuwangi sebagai aksesabilitas masyarakat antardaerah.

Selain itu, Banyuwangi yang sebelumnya dikenal sebagai Kota Santet telah berubah menjadi Kota Wisata. Hal ini diperkuat dengan penghargaan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang telah diterima oleh Kabupaten Banyuwangi.




Internet Relay Chat (IRC)


Layanan IRC, atau biasa disebut sebagai "chat" saja adalah sebuah bentuk komunikasi di intenet yang menggunakan sarana baris-baris tulisan yang diketikkan melalui keyboard. Dalam sebuah sesi chat, komnunikasi terjalin melalui saling bertukar pesan-pesan singkat. kegiatan ini disebut chatting dan pelakunya disebut sebagai chatter. Para chatter dapat saling berkomunikasi secara berkelompok dalam suatu chat room dengan membicarakan topik tertentu atau berpindah ke modus private untuk mengobrol berdua saja dengan chatter lain. Kegiatan chatting membutuhkan software yang disebut IRC Client, diantaranya yang paling populer adalah software mIRC.

Belakangan, dengan semakin tingginya kecepatan akses internet, maka aplikasi chat terus diperluas sehingga komunikasi tidak hanya terjalin melalui tulisan namun juga melalui suara (teleconference), bahkan melalui gambar dan suara sekaligus


Internet Relay Chat(IRC) merupakan sistem komunikasi dalam internet yang memungkinkan anda dapat berkomunikasi secara langsung antar dua user atau lebih di tempat diskusi (channel). Untuk berkomunikasi antar dua pihak IRC menggunakan protokol TCP atau Transmission Control Protocol. Biasanya untuk keperluan tertentu, suatu hosting digunakan sebagai Bot IRC.

Konsep Blog Ini Komunikasi di IRC dan Promosi Tempat wisata

 Tentang Blog ini Tujuan utama adalah Berkomunikasi lewat jalur IRC dan mempromosikan Tempat     wisata yang ada di Insonesia Khususnya di Banyuwangi.

Terima kasih yang telah mensuport kami.